Masuknya Jepang di Indonesia
A. Perang
Pasifik Perang pasifik atau Perang Dunia II adalah sebuah perang global yang
berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945, termasuk semua kekuatan besar, yang
pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan yaitu
Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang
melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer.1 Sejak tahun
1939, Adolf Hitler, Der Fiihrer Jerman, telah merencanakan penyerangan terhadap
Polandia. Meskipun demikian , Polandia telah mendapat jaminan dari Inggris dan
Perancis, yang akan membantunya jika diserang oleh Jerman. Tanggal 1 September
pukul 00.40, Hitler mengeluarkan perintah untuk memulai penyerangan terhadap
Polandia, yang kemudian dilancarkan tepat pukul 04.45. tanggal 3 September
1939,pukul 11.00 Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan diikuti oleh
Perancis pada pukul 17.00. Perang Dunia II pun dimulai.2 Penyerangan Nazi
terhadap Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II. Menurut Perjanjian
Versailles, wilayah Rusia Timur dipisahkan dari Jerman dengan dibentuknya
negara Polandia, yang merupakan jalan keluar Jerman menuju laut.3 Meletusnya
Perang Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni
merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah mengakibatkan
dampak besar bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian yang sangat
besar, krisis perekonomian dunia, serta kematian jutaan jiwa. Oleh karena itu,
salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia ke I adalah dengan melakukan
genjatan senjata dan merancang suatu perjanjian (Perjanjian Versailles). untuk
mengakhiri Perang Dunia I.
Perjanjian Versailles itu berisi tentang
tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang) kepada Jerman
untuk:
1. Menyerahkan
daerah kekuasaannya kepada Inggris, Perancis dan Jepang. Menanggung ganti rugi
perang
2. Memperkecil angkatan militer atau
perangnya.
3. Menyerahkan kapal-kapal dagang kepada Inggris,
dan
4.
Memberikan wilayah Jerman bagian barat sungai Rhein sebagai jaminan (Selama 15
tahun).
Akan
tetapi, Jerman mengingkari semua kesepakatan dalam perjanjian Versailles
tersebut sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia ke II pada
tahun 1939.Selain salah satu penyebab Perang Dunia ke II diatas, terjadinya
Perang Dunia II yang melibatkan beberapa negara besar dilatar belakangi oleh
beberapa sebab, yakni sebab umum dan sebab khusus.
A.
Sebab
Umum
Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan
perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan Royal
Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru
kendali Vergeltung (pembalasan).
1. Adanya politik balas dendam (Revanche
Idea) yang dilakukan oleh negara Jerman. 2. Adanya politik mencari sekutu
dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis.
3. Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
·
Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti: ·
Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).
·
Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia la Prima)
. · Jepang dengan
semangat Hakko Ichi-u.
B.
Sebab Khusus
1. Penyerbuan Jerman terhadap Polandia
pada tanggal 11 September 1939.
2. Terjadi penyerbuan yang dilakukan
Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.5 Di Asia, Jepang,
yang memilih bergabung dengan kekuatan Axis, juga melakukan serangan kilat
dengan menyerbu daratan Cina. Lalu bak gelombang raksasa, Jepang menyapu
seluruh Asia Tenggara, sampai Indonesia.
Kehadiran Jepang dalam kancah
perang dunia, yang dengan penuh keberanian menyatakan perang melawan raksasa imperialisme
Amerika dan sekutunya. Seusai Perang Dunia I, di mana Jepang terlibat, negeri
ini dengan politik fasisme yang mulai dijalankanya memperlihatkan keunggulan
dengan diperoleh mandat atas pulau-pulau yang semula menjadi milik Jerman di
Samudera Pasifik.8 Selama Perang Dunia II, Jepang terlibat perang di Pasifik
yang sering disebut sebagai Perang Asia Timur Raya.
Latar belakang Jepang melibatkan
diri dalam perang dunia ke-2 adalah karena paham yang mereka anut, yiatu
FASISME. Selain fasisme, Jepang memiliki motivasi lain dalam melakukan invasi.
Salah satunya adalah konsep Hakko Ichiu. Konsep ini pertama kali diungkapkan
oleh Jimmu Tenno, salah satu Kaisar Jepang pada 600 SM. Hakko Ichiu sendiri
memiliki arti “8 penjuru di bawah 1”. Orang Jepang pada masa itu berasumsi
bahwa seluruh dunia merupakan keluarga besar dan Jepang sebagai keturunan Dewa
menjadi pemimpin seluruh dunia. Asumsi bahwa kaisar sebagai perwujudan dunia
nyata berasal dari shintoisme. Ajaran ini sudah mendarah daging dalam akar
budaya Jepang. Bahkan pada era Meiji, Shinto menjadi agama nasional. Oleh
karena itu, ketika Jepang melakukan invasi para tentara dengan semangat tinggi
rela melakukan apapun demi Kaisar yang dianggap dewa. Menggunakan hakko ichiu
sebagai pemacu semangat benar-benar efektif bagi Jepang pada masa itu
. Betapa kuatnya militer Jepang di negaranya, terlihat dengan
diangkatnya Jenderal ToJo sebaga Perdana Menteri Jepang (Oktober 1941) dan tak
sampai 2 bulan kemudian sejak berkuasa, Jenderal Toyo menggemparkan dunia dengan
menyerang Pearl Harbour (8 Desember 1941), Singapura dan kedudukan-kedudukan AS
serta Inggris lainya di Asia dan Pasifik, yang kemudian menyulut terjadinya
Perang Asia Timur Raya, atauPerang Dunia II.
Perang dunia ke dua terjadi tahun
1939-1945. Terjadinya Perang Dunia II secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun
1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil
alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan
Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia
diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung
kemenangannya dalam menghadapi Sekutu.
Suasana Perang sebetulnya sudah
lama terbentuk, khususnya di kalangan negaranegara Eropa. Semenjak Hitler
berhasil mencaplok Australia ke dalam wilayah Jerman pada tahun 1938, suasana
perang terus berkembang di Eropa dan sekaligus menjadi ancaman bagi Amerika,
dan Benua Asia yang lebih menjadi sasaran tembak. Watak agresor dari
negeri-negeri Fasis.
Pada 1 September 1939, Hitler
menyerbu Polandia dan berkobarlah Perang Dunia II di Eropa. Di Indonesia, GAPI
menekan Belanda untuk memberikan otonomi supaya bisa bekerja sama dengan
Belanda untuk Melawan Fasisme, namun usulan GAPI tidak ditanggapi. Pada tahun
1940, pemerintah Belanda menegaskan untuk tidak memberikan otonomi sedikit pun
untuk Indonesia dan kekuasaan akan tetap pada tanggung jawab Belanda. Pada
tanggal 10 Mei 1940, Hitler menyerbu negeri Belanda. Meskipun diserbu pasukan
Jerman, tapi Belanda tidak mau mengubah status Indonesia dari negara jajahanya.
Pada tanggal 14 Mei 1940, pemerintah dan ratu Belanda meninggalkan negerinya
untuk mengungsi ke London.
Ketika itu Jerman memberlakukan
undang-undang darurat perang, dan segala aktifitas politik dilarang.
Pemimpin-pemimpin Indonesia dalam Volksrad masih berharap Belanda memberikan
kesempatan. Tetapi jawaban dari Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer bahwa akan dilakukan beberapa perubahan setelah perang berakhir.
Pada bulan September 1940, tiga pihak yaitu Jerman, Jepang, dan Italia
mengesahkan persekutuan mereka. Prancis dikalahkan oleh Jerman pada bulan Juni
1940. Pada September 1940, pemerintah Prancis yang di Vichy yang bekerja sama
dengan Jerman yang memperbolehkan Jepang membangun pangkalan-pangkalan militer
di Indo-Cina jajahan Prancis. Pada saat itu, pemimpin-pemimpin Jepang mulai
membicarakan secara terang-terangan untuk kebebasan Indonesia. Pihak Jepang meminta
ijin ke Belanda untuk diperbolehkan memasuki Indonesia, namun Belanda menolak.
Sampai pada tahun 1941, ekspor Indonesia ke Jepang diberhentikan dan Belanda
membekukan aset Jepang di Indonesia. Mengetahui hal itu Jepang memperkuat
pangkalan militernya di daerah IndoCina.
Pada tanggal 8 Desember 1940,
pasukan Jepang menyerang Pearl Harbour,pusat pertahanan Amerika Serikat di
Pasifik. Selama enam bulan sejak jatuhnya Pearl Harbour, Jepang terus melakukan
Gerakan ofensif. Hingga ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Lima jam setelah penyerangan
Pearl Harbour, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang. Ketika itu pemerintah Hindia
Belanda mempertahankan diri terhadap serangan Jepang dari bulan Desember sampai
awal tahun 1942. Belanda meminta bantuan kepada raja Yogyakarta dan Surakarta.
Kerja sama antara kedua kerajaan dengan pemerintah Hindia Belanda memanglah
erat, namun serangan Jepang yang begitu besar tidak dapat lagi dibendung.
Pada bulan Januari 1942 terjadi pertempuran seru di laut Jawa
yangmembawa keunggulan bagi armada Jepang. Ambon dan seluruh daerah Maluku,
meskipun di daerah tersebut masih dipertahankan oleh 2.400 pasukan militer
Belanda dan 1.000 pasukan Australia tetapi kekuatan dan kecerdikan Jepang dalam
bertempur tak bisalagi dibendung. Pada waktu yang bersamaan Manado dan Kendari
berhasil dilumpuhkan juga.
Pada bulan yang sama, daerah-daerah
kekuasaan Belanda di Kalimantan jatuh ke tangan Jepang. Dimulai dari Tarakan
pada tanggal 11-12 Januari, kemudian disusul pada tangal 24 Januari yaitu
Balikpapan yang merupakan sumber minyak. Kemudian disusul oleh Pontianak pada
tanggal 29 Januari., Samarinda juga direbut Jepang pada 3 Februari, dan
terakhir Banjarmasin takluk pada 10 Februari 1942. Pada 5 Februari ekspansi
Jepang terus ditingkatkan dengan jatuhnya lapangan terbang Samarinda II, yang
waktu itumasih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL). Dengan dikuasainya
pusat kekuatan Hindia Belanda di lapangan terbang tersebut, maka dengan mudah
pada tanggal 10 Februari Banjarmasin secara keseluruhan dikuasai.19 Palembang
menempati posisi yang istimewa dalam setrategi politik militer Jepang di
Sumatra.20Jepang mendarat di Sumatra untuk pertama kalinya di Palembang pada
tanggal 14 Februari 1942.21
Dua hari kemudian pada tanggal 16
Februari 1942 palembang dan sekitarnya berhasil dikuasai oleh Jepang.22 Pada
waktu itu Jawa hanya dipertahankan oleh 25.000 tentara KNIL, 15.000 tentara
Sekutu, 5.500 personil administrasi dan 6.000 angkatan udara kerajaan Inggris,
dan masih dibantu 3.000 tentara Australia dan 500 tentara Amerika Serikat.
Namun pada akhirnya, kekuatan Sekutu berhasil dibekukan oleh Jepang.23
Keberhasilan pihak Jepang menduduki Indonesia sebenarnya juga tidak lepas dari
bantuan kaum pribumi itu sendiri. Dibeberapa daerah, banyak rakyat Indonesia
yang ikut menyerang serdadu-serdadu dan sipil Belanda. Maka salah satu upaya
untuk menyelamatkan orang-orang Belanda dan Sekutu lainnya adalah dengan
menyerah kepada Jepang, supaya tidak terjadi banyak korban.24 Pada tanggal 8
Desember 1941 pasukan tentara Jepang bergerak masuk ke Asia Tenggara, bersamaan
dengan penyerangan terhadap Pearl Harbour. Berakhirlah kekuasaan Belanda di
Indonesia. Pihak penguasa hanya meninggalkan sedikit sahabat di kalangan rakyat
Indonesia. Bahkan kalangan elit yang telah mengharapkan berlangsungnya evolusi
melalui kerja sama kini benar-benar menyangsikan kemauan baik pihak Belanda.
Perang Pasifik memberi kesempatan bagi Jepang
untuk menguasai seluruh Asia, dengan terlibatnya Jepang di Perang Pasifik,
kesempatan untuk menguasai Asia, terutama Indonesia sangat besar. Dengan
kemenangan Jepang di berbagai medan pertempuran, memudahkanya untuk masuk
Indonesia dan menguasai seluruh Indonesia. Dengan demikian Perang Pasifik
merupakan jalur masuknya Jepang menuju Indonesia.