hallo semuanya.. Anda sudah bergabung dengan Kami
Friday, May 29, 2015
INTERAKSI SOSIAL
Secara etimologis, istilah interaksi terdiri atas dua kata, yaitu inter_artinya berbalas-balasan dan aksi berarti tindakan. Interaksi berarti
tindakan berbalas-balasan.
Ø Menurut Soerjono Soekanto
dalam bukunya, Sosiologi Suatu Pengantar (1990:67), Interaksi sosial adalah
hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antarindividu,
antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok.
Ø Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara
orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia. Dapat dikatakan bahwa Interaksi Sosial
adalah hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respon antarindividu,
antarkelompok, atau antarindividu dan kelompok.
Ø Menurut Charles P. Loomis, ciri-ciri interaksi sosial sebagai
berikut:
a.
Jumlah pelaku dua orang atau
lebih.
b.
Adanya komunikasi antarpelaku
dengan menggunakan simbol atau lambang.
c.
Adanya dimensi waktu meliputi
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
d.
Adanya tujuan yang ingin
dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut
Berlangsungnya
suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut ini:
1.
Imitasi adalah proses meniru atau
mencontoh pola sikap dan perilaku orang lain atau kelompok lain tanpa
dipikirkan secara kritis akibatnya. Contohnya: meniru gaya
hidup artis idola, mencontoh gaya
hidup pemimpin yang kharismatik, dan sebagainya.
2.
Sugesti adalah pengaruh yang diberikan
orang lain atau kelompok lain mengenai pandangan hidup, sikap, dan perilaku
tertentu yang diterima tanpa dipikirkan secara kritis akibatnya. Contohnya:
Promosi barang-barang produk terbaru melalui radio, televisi, surat kabar atau majalah mudah sekali memberi
sugesti kepada para remaja.
Faktor pendorong proses sugesti antara lain:
a.
Kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas.
b.
Kelompok selebriti.
c.
Orang yang memiliki kedudukan
tinggi
d.
Orang dewasa terhadap
anak-anak.
e.
Reklame, propaganda, atau iklan
dari berbagai media massa .
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan orang mudah tersugesti
diantaranya:
a.
kurang bersikap kritis.
b.
berpendidikan rendah
c.
pemberi sugesti mempunyai
otoritas
d.
orang yang dalam keadaan
ragu-ragu.
3.
Identifikasi adalah keinginan dalam diri
untuk menjadi sama dengan orang lain atau kelompok lain. Contohnya: Kedudukan
sebagai bintang film tenar, guru yang bijaksana, pemimpin Negara yang
kharismatik seringkali dijadikan tokoh identifikasi oleh generasi muda.
4.
Simpati adalah perasaan suka dan
tertarik pada suatu sikap dan pola perilaku seseorang atau kelompok. Contohnya:
seseorang ikut merasa sedih atas musibah yang dialami temannya
5.
Empati adalah ketertarikan yang mendalam
terhadap orang lain atau kelompok lain. Contohnya: seorang ayah ikut merasakan
penderitaan anaknya yang sedang sakit keras dan dirawat di rumah sakit.
Interaksi
sosial mendasari proses sosial, tanpa interaksi sosial maka proses sosial tidak
akan terjadi. Proses sosial merupakan suatu interaksi sosial yang berlangsung
dalam suatu jangka waktu sehingga menunjukkan pola-pola, hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat.
Ø Menurut Gillin dan Gillin, proses sosial ada dua bentuk
yaitu:
1.
Proses sosial asosiatif adalah proses sosial yang
berjalan positif dan menghasilkan keteraturan dan integrasi sosial.
Bentuk-bentuknya antara lain:
a.
Kerjasama sosial adalah usaha
bersama antara dua individu atau dua kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Contohnya, kerjasama dalam mendirikan rumah, organisasi, perusahaan,
Negara, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk kerjasama sosial antara lain:
1)
Kerukunan yaitu kerjasama dalam
bentuk tolong-menolong.
2)
Bargaining yaitu kerjasama
berdasarkan suatu perjanjian atau kontrak.
3)
Kooptasi yaitu kerjasama dalam
pelaksanaan politik.
4)
Koalisi yaitu penyatuan dua
kelompok atau lebih yang memiliki tujuan sama.
5)
Joint venture yaitu kerjasama
dalam pengumpulan modal usaha.
b.
Akomodasi sosial adalah proses
meredakan suatu pertentangan untuk mencapai keadaan yang stabil.
Contohnya, betapapun seriusnya perbedaan pendapat sepasang
suami-istri mereka masih tetap bertahan hidup dan tinggal bersama dalam satu
rumah bahkan satu ranjang sampai akhir hayatnya.
Adapun
tujuan akomodasi adalah:
·
Mengurangi pertentangan baik secara
perorangan maupun kelompok akibat berbeda
paham.
·
Mencegah meledaknya suatu
pertentangan untuk sementara waktu.
·
Menghindari terjadinya
kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor
sosio psikolatif dan kebudayaan.
·
Mengusahakan peleburan antara
kelompok sosial yang terpisah melalui perkawinan campuran.
Bentuk-bentuk
akomodasi sosial antara lain:
·
Pemaksaan, yaitu usaha
meredakan pertentangan dengan paksaan. Biasanya dilakukan oleh pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah.
·
Kompromi, yaitu pengurangan
tuntutan dari kedua pihak untuk mencapai suatu penyelesaian.
·
Arbitrasi, yaitu penyelesaian
konflik oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua pihak yang bertikai.
·
Mediasi, yaitu penggunaan pihak
ketiga sebagai mediator yang tidak memihak dalam menyelesaikan pertikaian.
·
Konsiliasi, yaitu usaha
mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih untuk
mencapai penyelesaian masalah.
·
Toleransi, yaitu bersikap
saling menghargai untuk meredakan pertentangan.
·
Stalemate, yaitu usaha kedua
pihak untuk menghentikan sendiri pertikaian karena masing-masing memiliki
kekuatan yang seimbang.
·
Ajudikasi, yaitu upaya
penyelesaian perkara melalui pengadilan.
·
Segresi, yaitu upaya
penyelesaian sengketa dengan cara masing-masing pihak saling menghindari
konflik agar tidak berkelanjutan.
·
Eliminasi, yaitu upaya
penyelesaian sengketa dengan cara salah satu pihak bersedia mengalah, meminta
maaf, atau mengundurkan diri dari persaingan.
·
Keputusan mayoritas, yaitu
suatu keputusan yang diambil dengan mengumpulkan suara terbanyak.
·
Gencatan senjata, yaitu upaya
penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu dalam mencapai penyelesaian
melalui perundingan.
c.
Asimilasi sosial adalah proses
penyatuan dua pihak atau dua kelompok yang berbeda kebudayaan dan menghasilkan
kelompok yang baru.
Contohnya: terbentuknya agama hindu di India yang merupakan hasil perpaduan antara kepercayaan suku bangsa Dravida
dengan suku bangsa Arya.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah:
·
Faktor toleransi merupakan
sikap dan kesediaan menenggang dua kelompok yang berbeda kebudayan.
·
Adanya kesempurnaan yang
seimbang di bidang ekonomi.
·
Sikap terbuka dari golongan
penguasa dalam masyarakat.
·
Faktor simpati terhadap
kebudayaan lain melalui sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
·
Persamaan dalam berbagai unsure
kebudayaan universal.
·
Perkawinan campuran antara
kelompok yang berbeda kebudayaan.
·
Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-faktor
yang dapat menghambat terjadinya asimilasi adalah:
·
Terisolasinya kehidupan
golongan tertentu di dalam masyarakat.
·
Kurangnya pengetahuan suatu
kelompok tertentu mengenai kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok lain.
·
Adanya perasaan takut terhadap
pengaruh kelompok tertentu.
·
Perbedaan ciri badaniah antar
kelompok.
·
Adanya perasaan yang kuat bahwa
individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
·
Perbedaan kepentingan dan
pertentangan pribadi antar anggota kelompok sehingga dapat membawa pada
pertentangan antar kelompok.
·
Adanya gangguan diskriminatif
yang dilancarkan oleh kelompok yang berkuasa terhadap kelompok minoritas.
d.
Akulturasi sosial adalah
peleburan dua unsur kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan ciri khas
kebudayaan masing-masing.
Contohnya: bersatunya kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan
Hindu-Budha yang tampak dari bentuk
bangunan candi, arca, prasasti, cerita wayang golek, dan sebagainya.
Suatu proses akulturasi terjadi, karena unsur kebudayaan baru tidak
langsung dapat diterima atau diadopsi oleh masyarakat tetapi dengan melalui
proses pembelajaran terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan penyesuaian, jika
mendatangkan manfaat lebih besar maka kebudayaan baru tersebut dapat diterima
tetapi apabila sebaliknya maka masyarakat akan menolak.
2.
Proses sosial disosiatif adalah proses sosial yang
mengarah pada perpecahan dan merenggangkan rasa solidaritas kelompok.
Bentuk-bentuknya antara lain:
a.
Persaingan adalah proses sosial
yang ditandai oleh persaingan untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya,
persaingan untuk mendapat jabatan tertentu, persaingan siswa di sekolah untuk
mencapai peringkat pertama di kelas.
b.
Konflik sosial adalah proses
sosial yang diwarnai oleh terjadinya pertentangan karena perbedaan pandangan
dan kepentingan. Contohnya, konflik antara penduduk asli dengan penduduk
pendatang.
c.
Kontraversi sosial adalah
proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan tetapi tidak menimbulkan konflik sosial.
Bentuk-bentuk kontraversi menurut Leopold Van Weise dan Howard
Becker yaitu:
1)
Kontraversi umum, seperti
menghasut, menghalang-halangi, memprotes.
2)
Kontraversi sederhana, seperti
memaki-maki di telepon, memfitnah.
3)
Kontraversi intensif, seperti
menyebarkan desas-desus.
4)
Kontraversi rahasia, seperti
berkhianat, membocorkan rahasia orang lain.
5)
Kontraversi taktis, seperti mengganggu
atau menghalang-halangi pihak lain, mengejutkan lawan.
Ø Suatu interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi 2 syarat yaitu:
1.
kontak sosial adalah peristiwa
terjadinya pertemuan atau saling berhubungan atara dua pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung.
- Kontak antar individu. Contohnya, kontak antara anak dengan orang tua, siswa dengan guru, adik dengan kakak.
- Kontak antarindividu dalam suatu kelompok. Contohnya, kontak antara guru dengan semua siswa di dalam kelas.
- Kontak antarkelompok, contohnya, Kontak antara dua perusahaan dalam melakukan hubungan bisnis.
Secara langsung atau tidak langsung, kontak sosial dibedakan menjadi
dua yaitu:
a.
kontak primer (kontak langsung)
yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung seperti, bertemu,
bertatap muka, berjabat tangan, saling tersenyum dan sebagainya.
b.
Kontak sekunder (kontak tidak
langsung) yaitu kontak sosial yang memerlukan suatu perantara atau pihak ketiga
sebagai media dalam melakukan hubungan timbal balik seperti Yuni minta tolong
kepada Sarah untuk diperkenalkan dengan Toni.
2.
Komunikasi adalah proses saling
berhubungan antara dua orang atau lebih dalam pikiran, perasaan, dan tindakan
dengan menggunakan media atau alat tertentu. Contohnya, seorang ayah
menjelaskan arti pentingnya disiplin dalam menjalankan ibadah kepada putra
putrinya.
Komponen-komponen dalam komunikasi antara lain:
1.
pengirim pesan (komunikator)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.
Penerima pesan (komunikan)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
3.
Pesan adalah maksud yang akan
disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dapat berupa informasi, perasaan
dan sebagainya.
4.
Umpan balik adalah tanggapan
dari penerima pesan atas isi pesan yang disampaikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)